Berita Senayan
Network

PPP Gelar Muktamar X, Mardiono Klaim Didukung Ulama

Muhammad Shofa
Laporan Muhammad Shofa
Sabtu, 27 September 2025, 18:37:21 WIB
PPP Gelar Muktamar X, Mardiono Klaim Didukung Ulama
Plt.Ketua Umum PPP, Mardiono



JAKARTA, BERITA SENAYAN – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi menggelar Muktamar ke-X pada Sabtu (27/9/2025) di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Forum lima tahunan ini menjadi momentum penting karena akan menetapkan ketua umum definitif, setelah selama ini dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt).

Muhammad Mardiono yang kini menjabat Plt Ketum PPP menyatakan siap maju sebagai calon ketua umum. Ia bahkan mengklaim telah mendapat dukungan mayoritas kader serta restu dari ulama dan habaib.

“Saya tidak membentuk tim sukses atau membuat deklarasi apa pun. Ini semua mengalir dari niat kader-kader dan para ulama,” ujar Mardiono dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).

Menurutnya, posisi ketua umum bukan sekadar ambisi politik, melainkan amanah yang harus dijalankan penuh tanggung jawab. Ia pun mengajak seluruh kader untuk mendoakan agar Muktamar X berjalan lancar dan membawa keberkahan.

“Alhamdulillah malam ini (26/9/2025) kita berkumpul, para kader PPP dari seluruh Indonesia melaksanakan doa bersama. Doa ini kita panjatkan agar penyelenggaraan muktamar besok bisa sukses, lancar, dan membawa keberkahan bagi umat, bangsa, dan negara,” ungkapnya.

Mardiono menegaskan dukungan kepadanya muncul secara organik, tanpa rekayasa. “Yang ada di sini adalah para ustaz, ulama, dan habaib yang sehari-hari melayani umat,” katanya.

Jika kelak terpilih kembali, ia berjanji akan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. “Kalau memang saya masih terpanggil untuk menjalankan amanah ini, Insya Allah akan saya jalankan sebaik-baiknya. Namun sekali lagi, bukan karena ambisi pribadi, melainkan amanah dari partai dan umat,” tegas Mardiono.

Sebagai catatan, Muktamar X PPP memiliki tiga agenda utama: mendengarkan laporan pertanggungjawaban pengurus lima tahun terakhir, membahas rencana kerja ke depan, serta memilih kepengurusan baru (red).