Berita Senayan
Network

Kisruh PPP Resmi Berakhir, Mardiono Sebut Difasilitasi Orang Baik

Redaksi
Laporan Redaksi
Senin, 06 Oktober 2025, 19:14:43 WIB
Kisruh PPP Resmi Berakhir, Mardiono Sebut Difasilitasi Orang Baik
Ketua Umum DPP PPP, M.Mardiono



JAKARTA, BERITA SENAYAN – Setelah sempat terbelah dua kubu akibat Muktamar X, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya resmi bersatu kembali. Kementerian Hukum dan HAM telah menerbitkan revisi Surat Keputusan (SK) kepengurusan DPP PPP periode 2025–2030 yang menetapkan Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum dan Agus Suparmanto sebagai Wakil Ketua Umum.

Keputusan tersebut menandai berakhirnya konflik di tubuh partai berlambang Kakbah itu. Mardiono mengungkapkan bahwa proses rekonsiliasi dengan kubu Agus tidak terjadi begitu saja, melainkan berkat campur tangan sejumlah pihak yang ia sebut sebagai “orang baik.”

“Dua hari yang lalu saya difasilitasi oleh orang-orang baik untuk bertemu dengan Pak Gus Taj Yasin dan Pak Agus. Dalam pertemuan itu, kami sepakat untuk melakukan rekonsiliasi agar tidak ada lagi perbedaan pandangan yang tajam dan berkelanjutan,” ujar Mardiono di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Senin (6/10/2025).

Mardiono tidak menjelaskan secara detail siapa sosok yang dimaksud, namun ia menegaskan bahwa tidak ada lagi dualisme di tubuh PPP. Ia berharap semangat rekonsiliasi juga menjalar hingga ke seluruh kader dan pendukung partai di berbagai daerah.

Lebih lanjut, Mardiono menyebutkan bahwa setelah struktur kepengurusan dilengkapi, pihaknya akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) sebagai ajang konsolidasi besar-besaran partai. Forum tersebut akan menjadi momentum untuk melahirkan keputusan strategis bersama setelah dua kubu resmi bergabung.

“Segera kita sempurnakan kepengurusan ini. Kita harus memiliki anggota majelis dan mahkamah partai agar organisasi ini benar-benar utuh,” tegasnya.

Permintaan Maaf dan Refleksi Politik

Dalam kesempatan itu, Mardiono juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas kegaduhan politik yang terjadi selama sepekan terakhir. Ia mengakui, dinamika internal partai telah menyita perhatian publik dan menimbulkan keresahan di kalangan konstituen.

“Kepada masyarakat Indonesia, kami mohon maaf bila kegaduhan dalam penyelenggaraan muktamar mengganggu kepercayaan publik. Insyaallah ini menjadi pelajaran dan evaluasi besar bagi PPP,” ujar Mardiono.

Rekonsiliasi ini menjadi sinyal positif bagi masa depan PPP yang tengah berjuang mengembalikan kejayaannya di kancah politik nasional. Dengan berakhirnya dualisme, partai Islam tertua di Indonesia itu kini memiliki kesempatan untuk menata kembali barisan dan memperkuat soliditas menuju agenda politik ke depan (red)